Nyoman Ledor : Sepenggal Ironi Adat dan Kemanusiaan
' Nyoman Ledor mati!' Riuh warga Banjar menuju rumah 'gubuk' Nyoman Ledor. Membawa kasa ,beras ,gula juga kopi Begitulah. Bali dalam balutan adat . Upacara kelahiran hingga kematian identik dengan ' madengokan' . Beserta membawa beras ,gula dan lain-lain esuai dengan acaranya. Jelas yang lumrah saya temui dan tau pasti selalu ada beras dan gula. Namun ,adakah yang sadar? Kematian Nyoman Ledor sebenarnya adalah ironi dan tragedi bagi kemanusiaan sekaligus adat. Dari lahir hingga kematiannya datang ,Nyoman Ledor tak ubahnya orang yang 'stagnan' ,tidak berkembang ,maklum dia tidak belajar,alias tidak sekolah dan buta huruf. Lahir dan hidup dengan 7 orang saudara sedangkan orangtua hanya menggarap sawah milik pejabat desa, tak salah membuat mereka dililit kebodohan dan kemiskinan. Nyoman adalah anak laki-laki satu-satunya, keenam saudari perempuannya kini sudah menikah, jauh nan ke ujung Bali timur . Namun kondisi tak ubah sama , masih terl...